Butuh waktu sekitar dua jam dari kaki Dolok Imun menuju makam Raja Naipospos.
Tak ada akses jalan ke sana, keturunan Raja Naipospos yang ingin berziarah harus berjalan mendaki sembari menebas belukar dengan parang.
Perjalanan semakin sulit lantaran banyaknya pohon pinus ditebang di sekitar makam Raja Naipospos.
Puing kayu yang belum diangkut berserakan dan rawan berguling.
Tak hanya itu, jalan yang seharusnya subur sudah gersang dan penuh abu.
Diwawancarai di perjalanan menuju Dolok Imun, Ketua Naposo (Remaja) Naipospos Kota Medan Samuel Lumban Gaol menyayangkan penebangan pohon pinus ini.
Foto bersama di makam Raja Naipospos
Hasil diskusi dengan Naposo Naipospos Tapanuli Utara, Dolok Imun adalah kawasan hutan lindung, sehingga pohon di sana tak boleh ditebang oleh siapa pun.
"Apabila penebangan ini mendapat izin dari pemerintah setempat, maka kami sangat menyayangkannya. Selanjutnya, kami akan berdiskusi dengan Naposo Naipospos se-Indonesia untuk menentukan sikap," ucap Samuel, Jumat (16/6/2018).
Sekadar informasi, Naposo Naipospos Medan dan Tapanuli Utara bersama-sama menelusuri Dolok Imun pada 15-16 Juni 2018.
Keduanya bahkan sempat berdiskusi untuk membangun jalan setapak ke makam Raja Naipospos agar mudah diziarahi.
Penulis: Hendrik Fernandes Naipospos