Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Kisah Belasan Remaja saat Berziarah ke Makam Raja Naipospos

18 orang Naposo (Remaja) Naipospos dari Kota Medan dan Kabupaten Tapanuli Utara mendaki Dolok Imun, Tapanuli Utara, untuk berziarah ke makam Raja Naipospos,  Jumat (15/6/2018). Perjalanan ke makam dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, tak ada akses menuju makam tersebut. Pendaki harus menebas belukar dengan parang untuk dapat naik ke puncak Dolok Imun. Selama dua jam perjalanan, rombongan akhirnya tiba di makam Raja Naipospos dengan kombinasi warna putih, merah dan hitam. Ada tiga makam di sana, selain makam Raja Naipospos, dua makam lainnya adalah istri Raja Naipospos yang keduanya Boru Pasaribu. "Horas Opung. Ini rupanya makam Raja Naipospos," ucap Ardi Sanjaya Lumban Gaol sembari melihat makam tersebut. Ardi mengaku baru kali ini berziarah ke makam Raja Naipospos. "Baru ini saya ke sini. Beruntung bisa tahu di mana Raja Naipospos dimakamkan," tambah Ardi. Melihat tak adanya akses jalan, satu di antara rombongan, Feri Situmeang, mengaja

Akses ke Makam Raja Naipospos Semakin Sulit karena Penebangan Pinus

Butuh waktu sekitar dua jam dari kaki Dolok Imun menuju makam Raja Naipospos. Tak ada akses jalan ke sana, keturunan Raja Naipospos yang ingin berziarah harus berjalan mendaki sembari menebas belukar dengan parang. Perjalanan semakin sulit lantaran banyaknya pohon pinus ditebang di sekitar makam Raja Naipospos. Puing kayu yang belum diangkut berserakan dan rawan berguling. Tak hanya itu, jalan yang seharusnya subur sudah gersang dan penuh abu. Diwawancarai di perjalanan menuju Dolok Imun, Ketua Naposo (Remaja) Naipospos Kota Medan Samuel Lumban Gaol menyayangkan penebangan pohon pinus ini. Foto bersama di makam Raja Naipospos Hasil diskusi dengan Naposo Naipospos Tapanuli Utara, Dolok Imun adalah kawasan hutan lindung, sehingga pohon di sana tak boleh ditebang oleh siapa pun. "Apabila penebangan ini mendapat izin dari pemerintah setempat, maka kami sangat menyayangkannya. Selanjutnya, kami akan berdiskusi dengan Naposo Naipospos se-Indonesia untuk menentu

Remaja Naipospos Telusuri 'Batu Sejarah' di Dolok Imun

Naposo Raja Naipospos (Napos) Kota Medan dan Napos Bonapasogit menelusuri situs Poparan Raja Naipospos di Dolok Imun, Huta Raja, Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara, Jumat (15/6/2018). Perjalanan dimulai pukul 09.00 WIB dari Desa Situmeang Hasundutan. Peserta penelusuran situs harus menelusuri jalan setapak menuju Dolok Imun yang merupakan area hutan pinus. Licin dan curamnya medan menuju lokasi mengakibatkan beberapa orang terjatuh. Sekitar pukul 11.00 WIB, peserta berhasil menemukan Batu Parningotan dan Tanda Partangiangan Naipospos. "Foto dulu di sini, supaya ada kenang-kenangan," ucap beberapa peserta. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke sumber air yang dahulunya dipakai untuk permandian. Permandian tersebut berada sekitar 500 meter dari Batu Parningotan. Saat diwawancarai, Ketua Napos Medan Samuel Lumban Gaol menjelaskan acara ini untuk menambah bekal pengetahuan terkait peninggalan- peninggalan leluhur. "Banyak yang belum tahu di mana asa

SEJARAH BARU, Pengurus Napos Medan Periode 2018-2020 Dilantik

Remaja (Naposo) Naipospos Kota Medan dan sekitarnya resmi dilantik di Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Minggu (22/7/2018). Samuel Lumban Gaol didaulat sebagai ketua periode 2018-2020. Acara digelar dengan nuansa tradisi Batak. Dibuka dengan tarian prosesi hingga berbagai macam tor-tor dan lelang. "Kami (Naposo Naipospos Kota Medan) sebenarnya sudah ada sejak Desember 2017, namun kami baru resmi dilantik hari ini. Tema pelantikan adalah mengajak remaja Naipospos untuk peduli kampung halaman, asal Naipospos di Dolok Imun," ucap Sekretaris Panitia Doresli Banjarnahor. Doresli menceritakan bahwa saat ini ada lebih dari 100 remaja Naipospos yang sudah bergabung. Ia lantas berharap jumlah tersebut bisa terus bertambah. "Kami berharap seluruh pomparan (keturunan) Raja Naipospos bergabung. Karena nantinya akan ada beberapa program kerja dari organisasi ini," sambungnya lagi. Mewakili Penasihat Naposo Naipospos Kota Medan, Darwin Hutauruk mengapresiasi